Tags

, , , , , , , , , , , , ,

14306608194071

Cover Design by @lovesparkyurisitable

 

Part 21

 

Shibuya, Tokyo

 

Semakin malam daerah Shibuya semakin ramai dan hidup. Para pengunjung dari berbagai macam belahan dunia menjadikan Shibuya tempat tujuan wisata. Para anak muda Jepang hilir mudik dengan berbagai gaya perpakaian mereka. Terutama gedung 109, gedung yang ada di perempatan Shibuya. Pusatnya fashion anak-anak muda dan wanita Jepang.

 

Kyuhyun dan Yuri berjalan sepanjang jalanan Shibuya sambil saling menikmati segala macam kios di sepanjang Center Gai. Berhenti sebentar melihat beberapa cosplay.

 

Butiran-butiran salju turun dengan lambat diatas kepala mereka. Yuri menggosok telapak tangannya sambil meniup ujung jarinya yang terasa dingin meskipun sudah memakai sarung tangan.

 

Kyuhyun melirik Yuri yang tampak kedinginan, meskipun dalam musim dingin Shibuya tetap hidup dengan segala dinamikanya.

 

Yuri menatap Kyuhyun yang tengah menatapnya. Dia tersenyum lebar dan menyenggol pinggang pria itu dengan pelan. “Apa kita cuma jalan-jalan tanpa tujuan seperti ini? Lebih baik aku bersama yang lainnya menikmati Harajuku”, sindir Yuri.

 

Kyuhyun mengedipkan matanya, smirk evilnya muncul. Tanpa kentara dia meraih tangan Yuri dan menyeretnya menuju Hachiko Gate dimana terdapat Hachiko Square. Di tengah perjalanan menuju patung Hachiko sebelah tangan Kyuhyun yang menggandeng Yuri memasukkan tangan Yuri kedalam saku parkanya yang hangat dan mereka saling bergenggaman didalam saku parka. Yuri mendongak menatap wajah Kyuhyun namun pria itu sama sekali tidak menunjukkan perubahan air muka apapun.

 

“Dari dulu aku paling suka melihat patung Hachiko..kemudian aku mau melihat para Cosplay..setelah itu kita ke gedung 109, melihat  fashion yang sedang tren dan juga kogal Shibuya”, ujar Kyuhyun bersemangat.

 

“Wooaaahh…sepertinya kau sudah merencanakannya ya, Oppa”, goda Yuri terkekeh saat Kyuhyun mengeluarkan ponselnya mengajak Yuri berpose didepan pantung Hachiko. Tangan mereka kini saling melepas dan Yuri diam-diam menggenggam tangannya sendiri. Dia mencoba untuk tidak berdebar namun tetap saja detak jantungnya berdetak lebih cepat.

 

“Anggaplah ini tur dadakan”, sahut Kyuhyun nyengir, dengan jahil dia menarik kedua pipi Yuri sehingga membentuk senyum lebar.

 

Yuri menepis tangan Kyuhyun dan mengomel dengan wajah memerah. “Aku bisa senyum sendiri!”, ucap Yuri dongkol.

 

Kyuhyun tertawa. Mereka membuat pose konyol didepan Hanchiko. Rasa semangat Yuri mulai timbul dan justru kini dia yang menyeret Kyuhyun menuju para cosplay yang berseliweran dan berfoto dengan mereka. Setelah itu mereka menuju Gedung 109 yang merupakan gedung tempatnya fashion para gadis muda di Jepang.

 

Kyuhyun sibuk memotret Yuri ditiap kesempatan. Diam-diam dia menyimpan semua memori saat itu. Meskipun setelah ini dia akan menjalani sesi terapi dan herbal untuk menyembuhkan amnesianya, tapi dia menyadari bahwa keberhasilannya hanya sekitar 75%. Dan dia juga tidak yakin apakah terapi itu bisa tuntas sebelum reality mereka usai. Dia hanya tidak ingin kehilangan memori yang sekarang.

 

“Oppa!!”, teriak Yuri.

 

Kyuhyun menoleh, “Apa….”, dan dia merasakan bahwa sesuatu telah memasuki mulutnya. Matanya terbelalak ketika melihat dengan senyum jahil, Yuri memasukkan sebuah makanan didalam mulutnya.

 

Kyuhyun mengunyah dengan susah payah dan akhirnya menelannya juga. “Apa ini?”, tegurnya mendelik.

 

“Takoyaki”, sahut Yuri sambil berjalan disamping Kyuhyun. Dia melirik Kyuhyun yang juga berjalan lambat. Kini mereka sedang berada di depan hotel SNSD menginap. Waktu menunjukkan pukul 2 dini hari dan Kyuhyun akan kembali ke Osaka.

 

Yuri menghentikan langkahnya dan menatap Kyuhyun dengan lekat. “Mengapa kau kemari, Oppa?”, tanya Yuri sebelum Kyuhyun berbalik pergi.

 

Kyuhyun terdiam menatap Yuri. Gadis itu berdiri tegak dan cantik dilatar belakangi salju yang terus turun memenuhi bumi Tokyo. Bola mata Yuri begitu bening membuat Kyuhyun tak sanggup mengalihkan pandangannya. Apa aku harus berkata,“aku mencoba mengingatmu namun aku tidak mampu” atau “aku ingin bertemu denganmu dan menciptakan kenangan yang manis didalam memoriku?”, Kyuhyun berkata-kata dalam hati.

 

Yuri melangkah mendekat, menyentuh lengan Kyuhyun dengan lembut. “Apa kau ingin mengatakan sesuatu padaku? Tentang kunjunganmu ke dokter itu mungkin?”, bisik Yuri berdebar. Dia mengharapkan Kyuhyun mengatakan alasan pria itu pergi ke dokter dan melakukan scan pada otaknya.

 

Kyuhyun tersenyum dengan khasnya itu yang membuat Yuri terpaksa harus merasakan deburan jantungnya. Pria itu menggeleng dan mendorong dahi Yuri dengan telunjuknya. “Hal itu akan kuceritakan di Seoul. Malam ini aku cuma ingin berjalan-jalan denganmu di Tokyo. Cuma itu”, jawab Kyuhyun.

 

Yuri mencibir dan menjauhkan kepalanya dari jari Kyuhyun yang begitu gemar mendorong dahinya. “Cuma itu…”, gerutunya namun dia menahan napasnya ketika Kyuhyun mendekatkan wajahnya.

 

Kyuhyun memajukan wajahnya dengan perlahan dan dapat semakin jelas melihat bola mata bening milik Yuri. Deru napas mereka menguar di udara dingin. Dia dapat melihat wajah Yuri yang melongo. Dan dengan tersenyum, dia memiringkan wajahnya dan mendaratkan kecupan lembut di pipi Yuri yang hangat.

 

Yuri terbelalak saat merasakan bibir Kyuhyun menyentuh pipi kanannya dan mengecup dengan lembut. Seketika rasa panas menjalar diseluruh wajah hingga leher membuatnya hanya mampu berdiri diam.

 

Kyuhyun dapat merasakan pipi Yuri bertambah hangat dibibirnya dan dia melepaskan kecupannya dan tersenyum semakin lebar melihat Yuri menyentuh pipinya sendiri.

 

“Sampai jumpa di Seoul”, Kyuhyun melambai dan membalikkan tubuhnya, berjalan cepat sambil menurunkan tudung parkanya. Tampak dia menghentikan taksi dan berlalu bersama benda itu.

 

Yuri masih berdiri melongo didepan halaman hotel, dengan sebelah tangan menangkup pipi kanan yang habis dikecup Kyuhyun. Apa-apaan ini?

 

Sementara itu Kyuhyun duduk bersandar dengan nyamannya di kereta express yang menuju Osaka. Dia menatap luar jendela kereta yang menampakkan pemandangan indah tokyo dan kota-kota kecil selama menuju Osaka. Sambil tersenyum dia melihat foto-foto yang telah diambilnya. Kyuhyun menyentuh bibirnya dengan ujung jarinya. Kehangatan kulit wajah Yuri seolah masih dirasanya di tektur bibirnya.

 

***

 

Yuri memasuki apartementnya di Gangnam dan mendapati Kyuhyun berada disana bersama Seung Min dan Eun Ah ditambah oleh Sutradara Bong.

 

Sutradara Bong mengangkat kepalanya ketika melihat Yuri masuk dengan menyeret kopernya. “Ah, Yuri-ah bagaimanan penerbanganmu? Lebih siang dari Suju?”, sapa Sutradara Bong.

 

Yuri melempar tatapannya pada Kyuhyun yang juga sudah menegakkan lehernya di belakang Sutradara Bong. Pria itu membalas tatapan Yuri dengan matanya yang pekat dan tajam itu namun bersinar sangat lembut. Tanpa sadar pipi Yuri merona dan dia menyentuh pipi kanannya.

 

Sutradara Bong yang melihat itu segera bertanya khawatir. “Apakah kau baik-baik saja? Tidak sedang jet lag kan?”.

 

Yuri mengerjabkan matanya dan mencibir pada Kyuhyun yang tertawa. Pria itu menyadari bahwa Yuri teringat semalam dia mengecup pipi gadis itu. Kyuhyun memang sengaja menggoda Yuri membuat dia tersenyum lebar.

 

Sadar bahwa dia sedang di ganggu oleh Kyuhyun yang evil, Yuri cepat menanggapi pertanyaan Sutradara Bong.

 

“Anio…aku baik-baik saja”, jawabnya.

 

Terdengar Sutradara Bong menghela napas lega. Dia menggapai Yuri agar segera ikut duduk bersama mereka.

 

“Malam ini ada peluncuran Seoul Fashion Week Show Winter Season di Dongdaemun Design Plaza, kalian mendapatkan undangan untuk menghadirinya jam 5 sore ini”, jelas Sutradara Bong. Lalu dia melirik jam tangannya. “Masih ada 3 jam lagi untuk kita mempersiapkannya. Tata rias dan kostum sudah ada disini untuk mempersiapkan kalian”, senyum Sutradara Bong. “Mian ne Yuri, kau tak sempat istirahat”.

 

Yuri mengibaskan tangannya dan tertawa. “Tidak apa-apa. Kalau begitu aku mandi dulu”, Yuri segera berdiri dan berjalan menuju kamar mandi.

 

Seorang penata kostum mendatangi Kyuhyun dan membawa dua setelan jas untuk dikenakan Kyuhyun. Dia meminta Kyuhyun untuk memilih salah satu dan Kyuhyun memilih setelan jas abu-abu. Saat Kyuhyun akan berdiri, suara Sutradara Bong menghentikan gerakannya.

 

“Kyuhyun-ah…apa adeganmu mencium dahi Yuri pada saat awal-awal kalian hidup serumah akan kami tampilkan?”, tanya Sutradara Bong sambil tersenyum.

 

Kyuhyun terdiam dan perlahan warna merah mulai mewarnai wajahnya yang putih. Dilihatnya Sutradara Bong tersenyum lebar. Seung Min dan Eun Ah terlihat tertawa.

 

“Bagaimana…”.

 

“Kamera saat itu dalam keadaan On. Jika kau mengizinkan akan kami gabung dalam episode kali ini”, jelas Sutradara Bong nyengir.

 

Kyuhyun menelan ludah. Dia menatap ketiga pria didepannya itu dengan horor. “Memangnya episode kali ini..”

 

“Kalian tidur seranjang. Kali ini lengkap bersama kru. Karena banyak tweet yang masuk ingin melihat kalian benar-benar tidur seranjang”.

 

Kalimat Sutradara Bong membuat Kyuhyun terduduk. Dia melongo menatap Sutradara Bong. “Tapii….tapi tidak ada kissing scanekan?”, gagapnya.

 

Sutradara Bong terlihat menyengir. Tanpa dijawabpun Kyuhyun tahu bahwa akan ada kissing scane. Akhirnya Kyuhyun hanya menurut saja saat mulai di siapkan oleh tata rias dan kostum.

 

Sementara di dalam kamar, Yuri juga sedang didandan begitu cantik dengan gaun musim dingin yang berbentuk duyung dengan potongan leher sabrina dan lengan panjang. Gaun hitam gemerlap itu tercetak sempurna di tubuh Yuri yang indah. Bagian leher yang terbuka ditutupi oleh syal bulu warna putih susu. Rambut Yuri yang panjang di ikat ketat dibelakang tengkuk sehingga menampakkan lehernya yang jenjang. Wajahnya yang cantik dipoles natural dengan lipstik merah.

 

Saat dia keluar dari kamar, para pria yang berada di ruang tamu menahan napas. Kyuhyun terbelalak menatap Yuri yang seolah menjelma menjadi seorang dewi malam yang cantik. Untuk menutupi rasa terpesonanya, dia bersiul menggoda gadis itu yang berjalan kearah mereka sambil memegang tas mungilnya.

 

“Waaahhh….seperti bukan dirimu”, puji Kyuhyun seraya memberikan lengannya untuk digandeng Yuri.

 

Yuri menatap Kyuhyun yang tampak semakin tampan dengan jas abu-abunya. Rambut kecokelatannya semakin jelas terlihat. Dan Yuri hampir tidak sanggup menatap sepasang mata pekat milik Kyuhyun.

 

Yuri berdehem. Dia menyelipkan tangannya dilengan Kyuhyun dan mulai berjalan keluar dari apartement dengan disorot oleh para kameramen.

 

Perjalanan mereka menuju Dongdaemun Design Plaza terbilang aman dari perang mulut yang membuat Sutradara Bong bersama para kru bernapas lega.

 

Sebenarnya Yuri sedang merasakan detak jantungnya yang berdetak kencang sejak dia sampai ke Seoul. Dia berusaha menenangkan dirinya. Mengingatkan dirinya agar tidak terlalu jauh berharap, seperti dulu. Sebaliknya Kyuhyun sedang berkutat dengan pikirannya sendiri. Dia merasa perasaan yang mulai berkembang dihatinya bukanlah sesuatu yang aneh. Dia merasa bahwa perasaan itu sudah seharusnya terjadi. Perasaan bahwa dia seperti sedang jatuh cinta. Jatuh cinta pada Yuri.

 

Kyuhyun menoleh Yuri tepat gadis itu juga sedang menatapnya. Kyuhyun menyentuh siku Yuri dan berbicara nyaris berbisik.

 

“Yuri-ssi..apakah dulu…”

 

“Kita sudah sampai!”, suara Sutradara Bong yang bergema seolah menjadi tanda bahwa pengambilan gambar akan segera dimulai.

 

Yuri mengerutkan keningnya. “Ada apa?”, tanyanya halus.

 

Kyuhyun menggelengkan kepalanya. “Nanti saja”, dia melihat para kru sudah keluar dari mobil dan menanti mereka keluar. Dia juga melihat betapa ramainya para selebriti Korea menghadiri Fashion Week tersebut. Karpet merah terbentang sepanjang menuju aula Fashion Show dengan banyaknya para paparazzi yang siap kamera di tangan.

 

Kyuhyun dan Yuri keluar dari mobil disambut oleh jepretan kamera tidak hanya dari kamera kru MWI tapi juga dari puluhan kamera para paparazzi.

 

Yuri menggandeng lengan Kyuhyun melewati karpet merah dan memberikan senyum mereka pada semua kamera yang tertuju pada wajah mereka. Para kru MWI terus menyoroti kemana perginya kedua idola itu.

 

Didalam ruangan pergelaran fashion, Kyuhyun melihat kehadiran Ji Chang Wook, seorang aktor drama yang sedang digandrungi para mata kamera manapun. Mereka saling bercakap dengan akrab karena sempat satu panggung musikal musim lalu.

 

Kehadiran pasangan reality MWI di acara Fashion Show itu juga menarik perhatian para undangan yang hadir. Kyuhyun dan Yuri duduk dideretan depan dan dapat secara jelas menatap para model yang berjalan di catwalk. Mereka bersikap sangat wajar sehingga mereka yang melihat rasanya tidak yakin bahwa saat itu juga sedang pengambilan  syuting MWI.

 

Yuri tertawa begitu cerahnya pada Kyuhyun dan kadang mereka saling berbisik sekedar mengomentari pakaian yang ditampilkan oleh para model. Dalam hati Kyuhyun berkata saat ini Yuri terlihat senang karena belum tahu scene apa yang akan mereka lakukan setelah dari Fashion show ini.

 

Aku yakin bibir yang tertawa itu akan berubah menjadi bentuk segitiga, ucap Kyuhyun dalam hati dengan meringis.

 

***

 

Yuri terbelalak ketika mendengar perkataan sutradara Bong saat mereka sudah di apartement. Para kru sedang mengatur kamera dan pencahayaan di kamar tidur sementara Kyuhyun menghilang entah kemana dibagian apartement itu.

 

“Apaaaa? Tidur sungguhan?”, seru Yuri ngeri, matanya melotot menatap Sutradara Bong.

 

Pria tua itu mencoba menenangkan Yuri. “Aish..Yuri-ah…ini cuma skenario? Para penonton menginginkan adegan tidur kalian..mau yaa?? Ini hanya akting”, bujuknya.

 

Yuri melihat Kyuhyun memasuki kamar tidur melalui sudut matanya. Pria itu tampak mengenakan celana pendeknya dan T-Shirt lengan panjang. Tanpa mengalihkan mata dari Kyuhyun yang terlihat bercakap-cakap dengan Seung Min, Yuri menjawab. “Apa ada kissing scene…?”.

 

Sutradara Bong menggaruk kepalanya. “Ada..tapi hanya sekedar mengecup..”

 

“Baiklah! Lakukan dengan cepat setelah itu aku akan segera tidur”, potong Yuri. Dia melangkah keluar dari kamar berniat mengganti pakaian. Meninggalkan Sutradara Bong yang melongo.

 

Dan kini Kyuhyun dan Yuri telah sama-sama berbaring berdekatan di ranjang mereka. Kyuhyun menoleh Yuri dengan cemas sementara para tim masih mempersiapkan beberapa alat lagi.

 

“Kalau kau tidak yakin lebih baik bicara pada dia”, ucap Kyuhyun pelan. “Dia” yang dimaksud adalah Sutradara Bong yang tengah mengarahkan para kameramen dan penata cahaya.

 

Yuri menghela napas. Dia menatap Kyuhyun. “Bukankah adegan ini memang harus kita lakukan mau atau tidak”, tukasnya pendek.

 

Kyuhyun meringis. “Tapi tampangmu menyeramkan”, desisnya. Dia menatap Yuri terlihat tegang meskipun dia juga seperti itu. Karena mereka akan benar-benar tidur seranjang, berpelukan bahkan berciuman.

 

Yuri membalas tatapan pekat milik Kyuhyun. Jantungnya berdesir pelan. Tak lama terdengar suara Sutradara Bong yang tegas dan kencang khas Sutradara.

 

“Kamera. Rolling. Action!”.

 

Yuri menelan ludah dan Kyuhyun terlihat mengeraskan rahangnya. Dengan perlahan, Kyuhyun meraih tubuh Yuri mendekat padanya dan memeluknya dengan lembut dalam dekapannya.

 

Yuri menahan napas ketika merasakan dada Kyuhyun yang keras di pipinya dan sejenak tubuhnya terasa menegang. Bahkan para kru dan sutradara Bong menatap adegan itu dengan tegang. Mereka mengkhawatirkan kejadian seperti mengambil kue langit terulang kembali.

 

Kyuhyun merasakan kelembutan Yuri dan aroma manis tubuh gadis itu. Dia benar-benar merasa rindu akan hal itu membuatnya yakin ada hubungan yang terjalin sebelum ingatannya hilang.

 

Kyuhyun berbisik di atas kepala Yuri. “Rilex, Yuri-ssi..kita akan menyelesaikan adegan ini secepatnya”, sambil berkata begitu Kyuhyun melonggarkan pelukannya, menunduk menatap wajah Yuri yang memang sedang menatapnya.

 

Dimata Kyuhyun mata Yuri tampak lebih bening dan bercahaya. Menatapnya tampak berkedip. Jemari Kyuhyun mengelus sisi wajah halus itu. Perlahan-lahan dia mulai menunduk.

 

Yuri melihat wajah Kyuhyun mendekati wajahnya. Dia tahu bahwa mereka akan melakukan adegan ciuman tapi mengapa dadanya terasa sesak. Ada isak tangis yang muncul di tenggorokannya. Bibir Kyuhyun semakin mendekati bibirnya dan tangan Yuri tampak bergerak.

 

Sutradara Bong mengerang. “Ooohh…jangan lakukan itu Yuri-ah…jangan memukul…”

 

Tapi Yuri tidak memukul Kyuhyun. Tangannya bergerak dan tampak terletak didada Kyuhyun yang lebar. Dia memejamkan matanya saat bibir pria itu semakin dekat.

 

Kyuhyun merasakan kehangatan telapak tangan Yuri didadanya. Dia melihat Yuri memejamkan matanya dengan erat. Jantung Kyuhyun berdetak kencang. Bibirnya bergerak. Dengan lembut dikecupnya dahi mulus Yuri.

 

Yuri tampak tersentak dan membuka matanya. Dia melihat leher putih Kyuhyun didepan matanya. Hangat bibir pria itu didahinya. Kemudian dia dapat merasakan bibir itu menciumi pelipisnya kemudian pipinya dengan sama lembutnya ketika berada di dahi. Lalu meskipun sangat singkat, bibir Kyuhyun menyentuh bibir Yuri dengan ringan. Menghasilkan ciuman singkat tanpa menuntut apapun.

 

Sejenak Kyuhyun menarik wajahnya sedikit, mencoba menatap Yuri dan dia terkejut ketika melihat sepasang mata indah itu berkaca-kaca. Ada genangan airmata di pelupuk mata Yuri. Seketika hati Kyuhyun seakan jatuh, dia menarik Yuri kedalam pelukannya.

 

“Ah…mian ne, Yuri-ah”, bisiknya ditelinga Yuri.

 

Mendengar bisikan itu, Yuri menyusupkan wajahnya di lekuk leher Kyuhyun. Lengannya membalas memeluk pinggang Kyuhyun. Meskipun tanpa suara, airmata Yuri runtuh. Dia hanya bersuara sangat pelan didekapan Kyuhyun.

 

“Mengapa bisa melupakanku”.

 

Kyuhyun mendengar bisikan yang teradam itu. Mendengar dengan jelas dan merasakan dadanya yang dialiri airmata Yuri. Kyuhyun menyurukkan wajahnya di puncak kepala Yuri. Disela-sela rambut harum itu, tanpa kentara oleh para kru MWI, Kyuhyun menjawab. “Mian ne”

 

Seluruh kru dan sutradara Bong melongo melihat adegan manis didepan mata mereka. Meskipun Kyuhyun hanya menempelkan bibirnya di bibir Yuri namun feel romantis keduanya dapat mereka rasakan.

 

Seung Min bertepuk tangan yang menyadarkan sutradara Bong dan yang lainnya. Dengan cepat Sutradara Bong berkata lantang.

 

“CUT!!!BAGUS SEKALI KYUHYUN, YURI!!”, dan entah mengapa sutradara Bong merasakan haru didadanya. Mungkin ekspresi Yuri sebelum Kyuhyun memeluk menggugah Sutradara Bong. Yang jelas adegan itu berhasil sangat baik.

 

Kyuhyun menghela napas lega. Dia mengangkat wajahnya dan manatap para kru dan tertawa. “Thanks!”, serunya lalu dia melepaskan pelukannya pada Yuri.

 

“Yuri-ssi..kita berhasil”, kemudian dia terdiam melihat Yuri sama sekali tidak melepaskan pelukan. Gadis itu masih tetap menyembunyikan wajahnya di dadanya. Justru malah semakin erat.

 

“Yuri-ssi….”, bisik Kyuhyun.

 

“Jangan ganggu aku!”, desis Yuri tanpa melepaskan dirinya.

 

“Kyu..apa yang terjadi?”, seru Sutradara Bong. Para krunya sudah mulai mengemasi semua peralatan dan menuju keluar. Dia melihat Yuri masih saja memeluk Kyuhyun.

 

Kyuhyun menoleh dengan wajah memerah. “Anio, Hyungnim. Yuri-ssi tertidur. Aku akan mengurusnya”, ucapnya menyakinkan.

 

Mendengar jawaban Kyuhyun, sutradara Bong mengangguk. Dia meninggalkan kamar setelah memberikan dua jempolnya.

 

Kamar sudah sepi dan Kyuhyun masih saja dipeluk erat oleh Yuri. Dia menunduk dan berkata pelan. “Yuri-ssi…mereka sudah pergi..”

 

Dengan gerakan kilat, Yuri melepaskan pelukannya. Dia duduk bersila dan sibuk menghapus airmatanya.

 

“Aku akan tidur di ruang tengah”, ucapnya cepat dan siap melompat turun.

 

Tapi gerakannya terhambat oleh cengkraman Kyuhyun pada lengannya. Yuri menatap Kyuhyun yang menatapnya dengan lekat.

 

“Katakan padaku, apakah kita memiliki hubungan sebelumnya?”, kata Kyuhyun serius.

 

Yuri tampak marah. Dia menghembuskan napasnya dengan kasar. “Berhenti bersikap seolah kau baru mengenalku, Oppa!!”, tukasnya sengit.

 

“Aku memang melupakannya. Melupakan semuanya! Semuanya tentang kau! Tentang kita sebelum kecelakaan itu!”, ucap Kyuhyun frustasi.

 

Kyuhyun melihat Yuri terdiam. Terbelalak menatapnya. Kyuhyun menghela napas. “Aku memang ke dokter. Aku sakit. Aku tidak bisa menjelaskannya secara deteil padamu saat ini. Tapi aku tidak sedang bercanda mengatakan bahwa aku kehilangan memori semuanya tentangmu, Yuri-ssi. Kau bisa bertanya pada Siwon Hyung ataupun siapa saja yang ada di member Suju”. Setelah berkata begitu, Kyuhyun melepaskan cengkramannya pada lengan Yuri. Dia bergerak turun dari ranjang, mengusap puncak kepala Yuri dengan lembut.

 

“Kau tidur saja disini. Aku yang akan tidur di ruang tengah bersama Seung Min Hyung dan Eun Ah Hyung”. Kyuhyun keluar dari kamar.

 

Yuri terduduk dengan tercenung. Dia shock mendengar ucapan Kyuhyun. Dia menekan pelipisnya seraya menggumam tidak percaya.

 

“Kehilangan memori? Apakah seperti kata Seohyun? Amnesia? Tapi bagaimana bisa hanya memori tentang aku saja yang hilang?”, Yuri menjatuhkan tubuhnya di ranjang.

 

Yuri meringkuk memeluk kedua lututnnya. Dia meraba dahinya, pelipisnya, pipinya dan bibirnya yang dikecup Kyuhyun barusan. Dia begitu sedih Kyuhyun menciumnya demi sebuah skenario. Dan kini dia tambah sedih setelah Kyuhyun mengatakan apa yang menjadi tanda tanya di hatinya. Pria itu tidak sedang main-main melupakan dirinya. Selama bertahun-tahun mereka bagaikan orang asing. Selama itulah dia merasa sedih dan kecewa terhadap Kyuhyun. Setelah kebersamaan mereka terjalin Kyuhyun seakan tidak pernah melihatnya lagi. Yang membuat dia menyerah ketika acara radio star kemarin. Setelah acara berakhir, Kyuhyun bersikap pria itu tidak pernah mengenalnya.

 

Yuri merasakan sakit itu sehingga memutuskan untuk tidak berurusan lagi dengan Kyuhyun. Mencoba menghindarinya sedapat mungkin. Membunuh perasaan yang pernah ada. Tapi terpilihnya dia sebagai pasangan Kyuhyun di reality show ini mengharuskan dia kembali bersama pria itu. Pria yang pernah dicintainya tapi menganggapnya orang baru dikenal. Itu sangat menyakitkan dan malam ini Kyuhyun menjawab segala tanya yang memenuhi rongga dadanya. Meskipun begitu samar, Kyuhyun mengatakan bahwa dia sakit. Dia kehilangan memorinya tentang semua yang berhubungan dengan Yuri.

 

Yuri duduk tegak. Foto rotgen! Dia berlari mengambil ponselnya di bufet kecil dan membuka galerinya dan menatap lekat pada foto rotgen otak Kyuhyun. Dia mengetuk layar ponselnya. Kuncinya ada pada foto rotgen ini! Semua itu terjadi setelah kecelakaan.

 

Sementara itu Kyuhyun menuju sofa tempat biasa dia tidur bersama Seung Min dan Eun Ah sambil mengetik pesan kepada Sungmin.

 

Hyung, besok temani aku ke dokter Kim. Aku akan memulai terapi dan herbal mulai besok – Kyuhyun.

 

Kyuhyun  melirik jam dan menduga bahwa Sungmin mungkin sudah tidur. Tapi masuk sebuah nada pesan line. Dia membuka pesan yang dikirim Sungmin. Hyungnya itu membalas dengan sebuah stiker OK di lanjutkan dengan tulisan singkat.

 

Aku memang menunggu pesanmu – Sungmin.

 

Kyuhyun tersenyum. Dia berbaring di sofa. Diliriknya Seung Min dan Eun Ah yang tertidur pulas. Sejenak dia menatap langit-langit. Aku akan mengejar waktu sebelum reality ini berakhir.

 

 

To be continue..

 

Anneyeong readers…Miaaannnnn neee…aku telat update part 21 :”( aku lagi banyak tugas kerjaan mohon dimaafin yaa ^^ disini banyak banget moment Kyuri yang sweet banget terutama adegan yang tidur seranjang itu hehehe meskipun ada bagian sedih yang kuselipkan… baiklah kuserahkan semuannya pada kalian 🙂 happy reading ^^