Tags

, , , , , , , , , , ,

14306608194071

 

 

“Apakah kau member baru SNSD? Menggantikan Sica,” senyum Kyuhyun.

 

Yuri terhuyung ke belakang dan hampir jatuh jika Donghae tidak segera merangkul bahunya. Dadanya begitu sempit dan matanya terasa panas. Dia menatap Kyuhyun dengan pandangan terluka.

“Yuri-ah,” Donghae yang merangkul bahu Yuri merasakan betapa tubuh gadis itu bergetar. Yuri hampir roboh karena terkejut.

 

Tiffany segera meraih lengan Yuri dan menatap Yuri dengan khawatir. Dia segera menatap Kyuhyun. “Oppa! Apa kau sama sekali tidak ingat? Ini Yuri! ” tegur Tiffany.

Donghae menatap Kyuhyun dengan tidak percaya. Tampak Kyuhyun sangat bingung melihat situasi yang terjadi. Dengan bantuan Tiffany dan Sunny, Yuri dapat mereka pegang untuk menenangkan dari rasa shock.

 

Sementara Donghae mendekati tepi ranjang. “Kau tidak sedang main-mainkan?,” tegas Donghae.

 

Kyuhyun mengerutkan keningnya. Dia menatap gadis cantik berwajah pucat itu. Tampak gadis itu menatapnya dengan mata beningnya yang membulat.

 

“Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan, Hyung? Aku sedang main-main apa…”

 

Belum selesai kalimat itu keluar dari mulut Kyuhyun, Siwon maju seraya menarik lengan Yuri. Didorongnya Yuri tepat didepan Kyuhyun yang terkejut.

 

“Lihat ini! Ini Yuri! Bagaimana kau bisa melupakan dia seperti ini Kyuhyun! Kau mengambil tindakan bodoh ini demi mengingat dirinya!! Bagaimana bisa justru sekarang kau tidak ingat padanya!!,” Siwon berteriak didepan wajah Kyuhyun. Sebelah tangannya yang tidak memegang Yuri mengguncang bahu Kyuhyun dengan rasa jengkel dan frustasi.

 

“Hyung” Donghae berteriak berusaha menangkan Siwon. Bahkan para member yang lain cepat menarik lepas pegangan Siwon pada bahu Kyuhyun.

 

“Aku tidak mengenal dia!,” suara lantang Kyuhyun menghentikan suasana keruh itu. Nyonya Cho segera mendekati ranjang Kyuhyun yang memegang kepalanya dengan raut wajah kesakitan.

 

“Aku sungguh tidak mengenal dia”! keluh Kyuhyun seraya menatap Yuri yang berdiri terpaku. “Aku tidak mengenal dirimu. Mian ne…”

 

Yuri berjalan mundur sehingga punggungnya menabrak dinding. Dia tidak sanggup lagi berada diruangan itu. Tidak sanggup lagi bertahan lebih dari ini. Dia mencoba tertawa. “Gwenchana, Oppa. Jangan minta maaf,” setelah berkata begitu Yuri membalikkkan badannya dan berlari keluar dari kamar itu. Dia melemparkan bunga Forget me not yang sudah layu itu dilantai kamar rawat Kyuhyun.

 

“Yuri-ah” Donghae berlari mengejar Yuri. Sementara itu Leeteuk terduduk lemas di kursi samping ranjang dan menatap Kyuhyun.

 

“Aku tahu kau sedang tidak main-main! Dan itu sangat membuatku kecewa dan putus harapan”. Leeteuk menatap Kyuhyun dengan lesu.

 

Kyuhyun memandang pintu kamar yang terbuka dimana Yuri keluar. Tatapannya jatuh pada sebuah benda ungu di lantai. Sebuah bunga yang telah layu. Dengan sigap dia turun dari ranjang membuat ibunya dan yang lainnya terkejut.

 

Kyuhyun merasa limbung ketika dia berjalan. Entah mengapa jantungnya berdebat kencang ketika jarinya menyentuh bunga layu itu. Rasa mual mulai melanda dirinya dan seketika itu juga kepalanya berdenyut nyeri membuatnya jatuh berlutut seraya memegang kepalanya.

 

“Kyuhyun!”

 

Kyuhyun hampir terjengkang jika saja Sungmin tidak segera meraihnya. Kyuhyun menggigit keras bibirnya agar dia tidak berteriak. Rasa sakit dikepalanya seperti hampir membunuhnya.

 

“Jangan lagi paksa dia mengingat apapun!!”, teriak Ahra. Dia meraih kepala adiknya dan didekapnya didadanya.

 

Seperti waktu kecil, Kyuhyun menyusupkan wajahnya dipelukan kakaknya. Airmata Ahra bercucuran. Dia dapat merasakan betapa menggigilnya tubuh adiknya.

 

“Kumohon!! Biarlah ini terjadi..jangan paksa Kyuhyun mengingat apapun tentang gadis itu. Aku mohon”, Ahra menatap semua member Suju dan Manager Jung Hoon.

 

Para pria itu menatap bagaimana Kyuhyun menggigil didalam pelukan kakaknya. Mereka dapat mendengar suara erangan kesakitannya ketika memegang bunga layu itu.

 

***

 

Yuri duduk termenung disebuah kursi panjang di taman rumah sakit. Dia menatap pepohonan rindang di taman itu. Menatap suster dan pasien yang hilir mudik. Matanya begitu pedas menahan airmata.

 

Seseorang menjatuhkan tubuhnya disampingYuri. Lewat sudut matanya Yuri tahu itu adalah Donghae namun dia diam saja.

 

Donghae menghela napas memandang bagaimana Yuri bertahan tidak menangis. Padahal sepasang mata indah itu sudah begitu merahnya. Dia berdehem mencoba menarik perhatian Yuri.

 

“Menagislah. Disini tidak akan ada yang melihatmu.”

 

Yuri menjawab tanpa menoleh. “Tapi kau ada, Oppa”.

 

Donghae menyandarkan punggungnya disandaran kursi. Dia melipat kedua tangannya didada dan memejamkan matanya. “Aku tidak melihat”.

 

Yuri menoleh dan melihat bagaimana Donghae menutup kedua matanya dan bersandar dipunggung kursi. Terlihat bibir pria itu bergerak. “Menangislah, Yuri-ah. Kau membutuhkan itu”.

 

Bibir Yuri bergetar. Dipelupuk matanya terbayang bagaimana tatapan asing yang diberikan Kyuhyun pada dirinya. Dia teringat kembali bagaimana selama 6 bulan kebersaamaan mereka Kyuhyun hampir mengingatnya kembali. Kenangan akan sentuhan dan ciuman pria itu membuat dadanya terasa sesak oleh isak.

 

Akhirnya pertahan Yuri bobol. Dia menutup wajahnya dan tersedu-sedu. Dia tidak bisa lagi menyembunyikan kesedihannya. Airmatanya mengalir begitu banyak hingga nyaris membuatnya ingin pingsan.

 

Perlahan Donghae membuka matanya dan menegakkan punggungnya. Dia melihat Yuri menutup wajahnya,dia mendengar sedu sedan gadis itu, melihat aliran airmata diantara celah jari-jari itu. Donghae tidak sanggup melihat itu.

 

Diraihnya bahu Yuri dan gadis itu tidak menolak ketika dipeluknya. Diletakkannya wajah yang basah itu didadanya. “Menangislah. Aku akan menemanimu”.

 

Merasakan kehangatan sikap Donghae dan pelukannya yang menenangkan membuat Yuri semakin sedih. Dia pernah merasakan sebuah pelukan yang sama hangatnya. Dia mencengkram erat bagian dada kemeja Donghae dan menumpahkan semua kesedihannya disana. Seluruh airmatanya. Seluruh kesedihannya. Seluruh kecewanya.

 

Donghae merasakan matanyapun ikut berlinang. Dia menyimpan rasa yang mendalam pada Yuri dan dia menyayangi Kyuhyun. Dia mencintai keduanya sama besar. Dia menyesali keadaan yang sedang kedua orang itu hadapi. Seandainya dia bisa berkata, “Lupakan Kyuhyun dan pandanglah aku”. Tapi itu bukan dirinya. Dia bukan orang yang memanfaatkan kelemahan seseorang untuk mendapatkan keinginannya. Itu bukan seorang Lee Donghae. Dia tidak akan melakukan itu pada Kyuhyun. Terutama pada Yuri.

 

Sementara itu dikamar rawatnya Kyuhyun duduk termenung diranjangnya. Sekuntum Forget me not yang sudah layu berada diatas pangkuannya. Berkali-kali dia menatap bunga itu. Tiap kali pula jantungnya berdebar. Ada perasaan hangat ketika dia melihat dan menyentuh bunga itu. Dia teringat bahwa bunga itu awalnya berada digenggamam gadis bernama Yuri itu.

 

Kyuhyun menatap Leeteuk yang duduk tenang membaca majalah. Semua hyungnya sudah pulang ke dorm dan Leeteuk menemani Kyuhyun di rumah sakit.

 

“Hyung..” suara Kyuhyun tedengar pelan.

 

Leeteuk mengangkat mukanya dan tersenyum. “Ada apa”.

 

Kalimat tentang gadis itu sudah berada diujung lidahnya tapi dia teringat bagaimana menderitanya dia ketika kepalanya sakit. Dia menggenggam erat bunga layu itu dan menjawab pendek. “Anio”.

 

****

 

Yuri kembali ke dorm dengan diam. Dia melewati saja semua para gadis itu yang telah berkumpul di ruang tengah. Taeyeon bangkit berdiri. “Yuri-ah..”

 

“Tae..jangan…” Tiffany menarik lengan Taeyeon dan menggeleng. “Biarkan dia sendiri”.

 

Mereka melihat bagaimana Yuri memasuki kamarnya dan menutup pintu dengan pelan. Yoona menutup wajahnya. “Aku tidak bisa membayangkan betapa hancurnya perasaan Yuri eonni.”

 

Yuri menutup pintu kamarnya dan bersandar sejenak dipintu itu. Airmatanya sudah terkuras banyak didalam pelukan Donghae. Entah bagaimana dia membalas kebaikan pria itu.

 

Yuri meraba bandul kunci kalungnya yang diberi Kyuhyun saat di Paris. Dia berjalan pelan menuju laci riasnya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil. Dibukanya tutupnya dan dilihatnya sebuah kunci gembok. Kunci gembok cinta milik Kyuhyun. Yuri memegang itu dan teriang kalimat pria itu di telinganya.

 

“Apapun yang terjadi nanti ingatlah apa yang kukatakan di Gembok cinta”

 

Yuri tersenyum mengingat semua yang mereka lalui selama 6 bulan di Reality Married With An Idol. Rasanya itu semua bagai mimpi dan sekarang dia terbangun dari mimpi indah itu.

 

Yuri menarik keluar sebuah dvd dari dalam laci lemarinya. Diputarnya dvd itu yang ternyata adalah seluruh rekaman episode MWI bersama Kyuhyun.

 

Yuri duduk menonton itu nonstop sambil memeluk kedua lututnya. Dia menonton itu hingga melupakan waktu. Dia mengabaikan para member SNSD yang silih berganti mendatangi kamarnya. Menolak semua tawaran makanan dan dia hanya minum air mineral. Matanya terus nyalang pada layar televisi.

 

Yoona dan Seohyun menjadi cemas. Mereka meminta Sooyoung atau Hyoyeon membujuk Yuri untuk istirahat atau makan apa saja yang mereka letakkan. Tapi Sooyoung menggeleng.

 

“Biarkan saja. Sebentar lagi dia akan pulih.”

 

Yuri tahu bahwa ketujuh gadis itu sedang mengkhawatirkan dirinya. Dia meraih remote dan mempause scene dirinya dan Kyuhyun di jembatan Gembok Cinta di Paris. Dia mempause ketika Kyuhyun mengucapkan “Saranghae.” Wajah tampan itu tersenyum namun begitu serius.

 

Yuri mendekati layar televisi dan meraba wajah Kyuhyun yang tersenyum. Dia tidak menjawab penyataan Kyuhyun saat itu karena dia tahu Kyuhyun mengetahui isi hatinya. Yuri meletakkan dahinya pada layar televisi seraya bergumam. “Saranghae”.

 

Dua jam kemudian pintu kamar Yuri terbuka. Ketujuh member SNSD melompat bangun dari duduk mereka dan mendapati Yuri keluar dari kamar dengan nampan makanan. Semua makanan terlihat habis.

 

Yuri tersenyum. “Mian ne membuat kalian semua khawatir”. Dia mengangsurkan nampan makanan itu. “Gomawo…enak sekali”.

 

Mendengar kalimat Yuri, ketujuh gadis itu berlari menerpa Yuri. Dengan perasaan haru mereka memeluk Yuri. Yuri tertawa melihat bagaimana perhatiannya ketujuh temannya. Dalam hatinya dia sudah bertekad. Aku akan menunggu. Aku akan menunggu dengan sabar.

 

****

 

Sejak itu hubungan Yuri dan Kyuhyun benar-benar terputus. Jika mereka harus satu panggung, Yuri akan lebih dulu menyapa Kyuhyun dengan riang. Setelah itu tidak terjadi apa-apa meskipun dia mengetahui Kyuhyun sering kali mencuri pandang dirinya.

 

Mereka tenggelam oleh kesibukan masing-masing. Yuri dengan SNSD mempersiapkan album comeback dan semua job-job invidunya. Sementara Kyuhyun sibuk dengan rekaman-rekaman featuring dan kegiatan bersama Suju untuk SuperShow. Tidak ada satupun kegiatan yang mempertemukan mereka meskipun para penonton MWI mengharapkan keajaiban datang pada pasangan virtual itu.

 

Sebenarnya tiap kali Kyuhyun melihat Yuri,hatinya selalu diliputi rasa debar yang aneh. Meskipun mereka tidak pernah berbicara, pernah satu kali di tour SMTOWN, Yuri menghampiri Kyuhyun dan menepuk punggungnya dan secara reflek dia menggenggam lengan halus itu. Sejenak tampak gadis itu terkejut dan tangannyapun segera lepas. Setelah itu matanya tak lepas menatap Yuri seakan matanya begitu terbiasa menatap gadis itu.

 

Kyuhyun bersandar lemas ditempat tidurnya dan menghela napas. Banyak dia mendengar bahwa dia melakukan operasi demi gadis itu. Apakah benar aku dan dia pernah bersama…? Dia menarik keluar dompetnya, membukanya dan mengeluarkan sebuah pembatas buku yang terbuat dari sekuntum bunga kering.

 

Kyuhyun menatap bunga kering yang dijatuhkan oleh Yuri dikamar rawat inapnya beberapa bulan lalu. Dia hanya mengikuti hatinya meraih benda itu dan menyimpannya dengan hati-hati. Menatap bunga itu bagai menatap sebuah kenangan lama yang tak dipahaminya.

 

Disaat Kyuhyun menatap bunga Forget me not yang sudah mengering itu, Donghae masuk bersama Ryeowook. Mereka berdiri diam menatap Kyuhyun yang seolah asyik memperhatikan bunga kering itu.

 

“Semua kenangannya bersama Yuri benar-benar hilang tak berbekas. Operasi itu justru merupakan bencana bagi mereka,” keluh Ryeowook.

 

Donghae mencengkram gagang pintu kamar. Dia teringat seminggu yang lalu bertemu dengan Yuri. Dengan senyum manisnya Yuri berkata bahwa dia akan menunggu Kyuhyun mengingatnya kembali. Dia juga ingat apa responnya akan keputusan konyol gadis itu. Sampai kapan?

 

“Sampai dunia runtuh diatas kepalaku baru aku akan berhenti,” senyum Yuri.

 

Jawaban itu sudah cukup bagi Donghae. Yuri serius akan pilihannya. Melihat Kyuhyun seolah tak pernah puas menatap bunga kering itu, dia sadar bahwa dua orang itu sudah terikat begitu dalam. Tidak ada celah sedikitpun meskipun faktor lupa berada diantara mereka.

 

Donghae membentang pintu lebih lebar. “Apa kau sudah siap berangkat ke camp,” Donghae duduk tepat didepan Kyuhyun.

 

Sesuai hukuman yang diberikan petinggi SM, setelah konser SMTOWN, Kyuhyun segera menjalani wajib militer. Pemberitahuan itu sudah tersebar luas seminggu sebelum keberangkatan Kyuhyun menuju camp. Para fans berteriak-teriak disetiap sosial media mengatakan tidak rela selama 2 tahun mereka tidak memandang idola mereka.

 

Kyuhyun tertawa dan segera menyimpan bunga kering itu. “Aku akan berangkat sebentar lagi,” sahutnya ringan.

 

Ryeowook duduk disamping Kyuhyun dan merangkul bahu lebar itu. “2 tahun tidak lama,” gumamnya pelan.

 

“Bawalah ini. Jika ada kesempatan buka memory card ini dan nonton semua video yang ada,” Donghae menyerahkan sebuah memory card ditelapak tangan Kyuhyun.

 

Kyuhyun menatap benda itu dengan bingung. Donghae menutup tangan Kyuhyun dan berbisik. “Semoga itu bisa membantu.” Mereka bertatapan dengan lekat.

 

Kyuhyun menggenggam benda kecil itu dan mengangguk.

 

***

 

Ratusan foto tersebar di twitter dan Instagram tentang masuknya Kyuhyun kedalam camp militer. Rambut cokelat berantakan yang selalu menjadi ciri khas Kyuhyun kini telah berganti dengan warna hitam dan terpangkas pendek. Wajah tampannya tampak seperti kanak-kanak. Tampak dibeberapa foto Kyuhyun diantar oleh Cho Ahra bersama Leeteuk dan Siwon. Tiap kali ada kamera yang tertuju padanya Kyunyun akan melambai dengan senyum khasnya.

 

Semua itu tak lepas dari perhatian Yuri yang saat itu sedang fanmeet di Jepang. Lewat ponselnya dia membuka semua informasi Kyuhyun dibackstage. Rasa haru memenuhi dadanya. Dia menyimpan photo Kyuhyun yang tertawa sesaat sebelum memasuki camp.

 

“Baik-baiklah disana,” bisiknya.

 

Suara Seohyun tepat dibelakangnya. Seohyun melingkarkan lengannya dileher Yuri. “Aku yakin kau akan kuat, Eonni,” bisik Seohyun.

 

Yuri memegang lengan Seohyun dan memejamkan matanya sementara airmatanya mengalir deras. “Ijinkan aku untuk menangis. Sekali ini saja setelah itu aku berjanji tidak akan menangis lagi. Aku akan menunggunya dengan tegar. Menunggunya untuk mengingatku kembali.”

 

Seohyun mengangguk dan menggigit bibirnya. Airmatanyapun mengucur. Dipeluknya Yuri dari belakang dan dalam diam dia menemani Yuri yang menangis tanpa suara.

 

****

 

Seminggu setelah mengikuti traning di camp,Kyuhyun baru memiliki waktu senggang pada suatu malam. Dimana para pemuda wajib militer itu mendapat malam bebas di dalam camp. Satu malam dimana mereka bisa menikmati menonton ataupun sekedar tidur-tiduran saja di ruang santai.

 

Kesempatan itu diambil Kyuhyun untuk memasang memory card yang diberikan Donghae pada sebuah televisi kecil disalah satu ruang santai di camp itu. Sebuah ruangan kecil yang jarang dimasuki.

 

Dengan jantung berdebar dia mulai mencolokkan card reader pada sambungan di televisi. Tampak sebuah iklan muncul diawal dan Kyuhyun mengambil posisi yang nyaman untuk menonton.

 

Dia terdiam ketika video mulai berputar pada sebuah reality dirinya bersama….”Yuri”? gumamnya terkejut. Dan setelah itu matanya terus melototi layar televisi sepanjang malam.

 

Dadanya tak berhenti berdegup kencang selama menonton rekaman reality itu. Seluruh kebersamaannya bersama gadis cantik itu dan terutama moment tentang bunga Forget me not!!

 

Kyuhyun merogoh saku celana militernya dan mengeluarkan bunga kering yang berbentuk pembatas buku itu. Tepat saat itu adegan dimana mereka berada diatas satu ranjang di Paris.

 

Suara Yuri terdengar jelas ditelinganya. “Ini Forget me not. Jangan lupakan aku. Ini adalah bunga milik kita, Oppa.” Saat itulah Kyuhyun merasa sebuah benturan terjadi didalam otaknya.

 

Dia tersandar seketika pada dinding ruangan itu. Dia menahan sakit yang menghantam dinding syaraf otaknya. Kepalanya seakan siap meletus.

 

Kyuhyun berpegangan erat pada lengan kursi, berjuang menahan rasa mual yang hinggap dikerongkongannya. Matanya menatap terus rekaman episode demi episode Married With an Idol. Bulir-bulir keringat bermunculan didahinya. Saat paling menyakitkan itulah Kyunyun merasakan ada sesuatu yang menembus jaringan otaknya.

 

Seperti air bah semua kenangan akan Yuri bermunculan didepan mata Kyuhyun. Bahkan kenangan sebelum kecelakaan itupun mengalir deras dibenak Kyuhyun. Semua kenangan, ciuman dan sentuhan mereka satu sama lain menyeruak begitu banyaknya. Membuat Kyuhyun terjerembab disofa karena begitu kuatnya semua informasi yang didapatnya kembali akan seorang Kwon Yuri.

 

Hatinya pedih ketika kenangan di rumah sakit dimana dia tidak mengenal Yuri dan tatapan terluka gadis itu. Kyuhyun berusaha mengatur napasnya. Dia ingat semuanya! Dia ingat siapa Kwon Yuri! Ingatannya telah kembali!

 

Terdengar suara Donghae di layar televisi.

 

“Mau sampai kapan baru kau akan berhenti menunggu Kyuhyun mengingatmu?”

 

“Sampai dunia runtuh diatas kepalaku baru aku akan berhenti”

 

Kyuhyun mempause pada bagian itu. Masih dalam posisi terbaring di sofa, Kyuhyun tersenyum disela-sela rasa sakitnya yang mulai menyikit.

 

“Cukup 2 tahun. Tak perlu menunggu sampai dunia runtuh diatas kepalamu. Tunggu aku 2 tahun saja, Yuri-ah,” ucap Kyuhyun.

 

****

 

2 tahun kemudian…

 

Musim panas, Pulau Jeju.

 

Yuri berdiri disebuah karang tepi pantai pulau Jeju yang indah. Dia mengembangkan tangannya menghirup udara pagi yang cerah di musim panas itu. Suara ombak menerpa pendengarannya. Angin laut menyentuh kulit tubuhnya dan membaurkan rambut panjangnya. Pecahan air laut yang menghantam batu karang yang dipijaknya menghasilkan buih yang indah bagai kristal. Pulau Jeju memang tempat paling tepat untuk membuat video klip SNSD terbaru.

 

Yuri berjongkok dibatu karang itu untuk menyentuh ombak yang memecah karang. Dia tertawa saat menyentuh sejuknya air laut.

 

“Kau bisa jatuh, Yuri-ah.”

 

Sebuah suara berat menembus suara ombak memasuki pendengaran Yuri. Gerakan tangan Yuri terhenti dan dia terdiam mendengar suara berat yang tak asing itu. Suara berat yang selalu menjadi pengantar tidurnya setiap malam dengan alunan musik yang indah.

 

Kyuhyun berdiri tepat ditepi pantai yang sangat dekat dengan batu karang tempat Yuri berada. Dia tersenyum melihat tubuh kaku Yuri dari belakang.

 

“Kwon Yuri, 5 Desember 1989. Penggemar berat Mickey Mouse, paling suka mengumpulkan lilin aromaterapi di kamarnya. Kebiasaan tidur sambil berjalan. Dapat tidur dalam posisi Yoga. Paling tidak bisa memasak tapi suka memasak. Paling suka menangis. Paling suka dengan kerapian dan suka mengomel jika melihat barang tidak pada tempatnya. Aku bertengkar dengannya karena cemburu melihatnya menari bersama Minho sebelum kecelakaan. Istriku di Married with an idol. Membeli bunga Forget me not sebagai pesan agar aku tidak melupakannya”.

 

Perlahan Kyuhyun melihat Yuri bangkit berdiri. Yuri merasakan suara deburan jantungnya mengalahkan suara debur ombak di laut. Dia memegang erat bandul kalungnya dan membalikkan tubuhnya perlahan-lahan.

 

Yuri melihat Kyuhyun berdiri ditepi laut dan membiarkan bagaimana air laut menerpa kakinya. Angin menerpa mereka. Jarak mereka begitu dekat hanya dipisahkan oleh karang tempat Yuri berdiri.

 

“Kau…kau ingat??” Seru Yuri mengimbangi suara laut diantara mereka.

 

Kyuhyun tersenyum dengan tampannya. Dia mengembangkan kedua tangannya seraya menjawab pernyataan Yuri.

 

“Tak perlu menunggu sampai dunia runtuh diatas kepalamu. Aku sudah ada disini. Didepanmu dengan semua kenangan yang ada.”

 

Yuri tidak menunggu sampai Kyuhyun selesai bicara, dia segera menuruni batu karang dan berlari diantara riak air laut menuju Kyuhyun. Airmatanya berbaur dengan percikan air laut dan dalam sekali lompatan dia sudah melompat memeluk Kyuhyun. Yuri melingkarkan kedua kakinya di pinggang Kyuhyun dan menyembunyikan wajahnya di lekuk leher pria itu.

 

Kyuhyun sedikir limbung menyambut pelukan Yuri yang langsung bergelantungan ditubuhnya. Kyuhyun menarik wajah Yuri agar menatap wajahnya dan berulang kali menciumi wajah yang penuh airmata itu. “Mian ne Yuri-ah. Kau menunggu begitu lama,” bisik Kyuhyun diatas bibir Yuri yang membengkak oleh ciumannya.

 

Yuri menggeleng dan turun dari tubuh Kyuhyun. “Anio, Oppa…” lalu dia terkejut melihat Kyuhyun menunjukkan bunga Forget me not yang sudah kering yang kini menjadi pembatas buku.

 

“Bunga ini dan setiap episode Married with an Idol telah mengembalikan ingatanku akan dirimu. Terutama karena bantuan Donghae Hyung yang memberikan memory card berisi reality konyol itu”.

 

Yuri memegang Forget me not yang kering itu. Ternyata Donghae membuat rekaman reality mereka dan merekam percakapan mereka ketika itu. Begitu besarnya cinta Donghae pada mereka berdua.

 

Kyuhyun menatap Yuri yang tercenung. Kemudian gadis itu mendongak dan menarik kepalanya menunduk. Dengan lembut Yuri mencium bibirnya membuat Kyuhyun terbelalak.

 

Yuri menggigit pelan bibir bawah Kyuhyun dan berbisik serak. “Forget me not…jangan lupakan aku…”

 

Kyuhyun melumat dengan panas bibir Yuri dan bergumam seksi disudut bibir Yuri. “Married with an idol..kurasa bisa kita lakukan diluar kamera.”

 

Mereka tersenyum dan berjalan bergandengan menyusuri pesisir pantai pagi itu. Forget me not, lambang cinta sejati dan Reality show MARRIED WITH AN IDOL adalah awal semua kisah mereka dimulai.

 

THE END

Jeju Island ^^

 

Catatan author

 

Kisah Kyuri di MWI berakhir sampai disini. Author berharap kisah ini mendapatkan tempat dihati para readers^^ jika ada kesalahan dalam bahasa dan penulisan harap dimaafkan karena author hanya manusia biasa. Fakta tentang amnesia dapat dibaca di Google dimana author mendapatkan referensi tentang Retrogade Amnesia disana dan author menambahkan sedikit pengembangan untuk kepentingan jalannya cerita. Dan bila ada dari para reader penasaran sama bunga Forget me not itu ada atau hanya khayalan Author saja, jawabannya bahwa bunga itu ada dan nyata. Keterangannya dapat kalian temukan di Google beserta mitosnya ^^

 

Akhir kata sampai jumpa dilain cerita dan terima kasih atas semua dukungan para reader dalam bentuk komentar yang diberikan ^^

 

Love Dindin