Tags
blackpearl, couple, fanfiction, gaemgyu, girlsgeneration, kyuhyun, kyuhyunyuri, kyuri, love, romance, sparkyu, supergeneration, superjunior, yuri, yurisistable
Part 3
“Kalian akan selalu berada di kamera selama 24 jam. Apapun yang kalian lakukan akan ada garis besarnya di skrip yang diberikan pada kalian setiap hari. Ingat itu hanya garis besar, kalian sendiri yang mengembangkan percakapannya. Dan apartement yang kalian tempati akan dipenuhi oleh kamera setiap sudutnya”, Produser Kim Chae Joong menjelaskan aturan reality show yang akan dilakukan Kyuhyun dan Yuri.
“Setiap sudut apartement? Bagaimana dengan kamar mandinya?”, seru Yuri kaget. Tanpa sadar dia menoleh kearah Kyuhyun.
Kyuhyun menatapnya heran. “Mengapa memandang kearahku? Kalaupun ada kameranya bukan aku yang melihatmu tapi para kru”, ucap Kyuhyun menahan geli.
Yuri membuang muka dan kembali menatap Kim Chae Joong. Produser Kim tersenyum maklum. Dalam hitungan detik saja dia sudah tahu bahwa pasangan didepannya ini begitu tidak cocok satu sama lain. Ini bencana, ucapnya dalam hati, terpekur.
“Tentu saja tidak ada. Hanya dikamar mandi tidak dipasangi kamera. Tapi seperti ruang keluarga, dapur, kamar tidur..”
“Kamar tidur??”, kali ini seruan keluar dari mulut Kyuhyun dan Yuri.
Produser Kim menarik napas menahan kesal. Diam-diam Sutradara Bong Juk Min tersenyum. Dia merasa pasangan didepannya ini menarik. Dia yakin rating acaranya akan naik karena keanehan pasangan itu.
Produser Kim menarik senyum sesabar mungkin. “Tentu saja ada kamera dikamar tidur. Ingat..ini adalah acara Married with idol. Kalian akan berlaku layaknya suami isteri dan tidur sekamar…”
“Moo??!!”, Yuri terbelalak. Otomatis dia melirik Kyuhyun dan kebetulan pria itu juga tengah menatapnya. Tampak senyum tipis muncul di bibirnya. Ingin sekali Yuri melempar wajah imut itu dengan buku diatas meja.
“Aish..Yuri…anggaplah kau sedang berakting seperti selama ini kau lakukan di drama atau movie”, bujuk Produser Kim.
“Dia bermain drama dan movie juga??”, tunjuk Kyuhyun pada wajah Yuri. Dia kaget sekali mendengar hal itu. Dan menatap Yuri dengan tidak percaya.
“Mengapa aku seperti tidak terlihat sama sekali dimatamu??”, tanya Yuri dongkol. Dia mendelik pada Kyuhyun.
Kyuhyun terdiam dan mengalihkan perhatiannya pada Produser Kim yang menekan pelipisnya. Akhirnya sutradara Bong maju dan dengan tertawa dia mengacungkan pensilnya.
“Berlakulah senatural mungkin. Kalian bebas mengembangkan dialog dari skrip yang ada. Jika harus ada perdebatan, lakukan saja. Yang pasti aku dan yang lainnya akan melihat melalui kamera. Kalian mengerti?”, kata Sutradara Bong.
Yuri dan Kyuhyun saling bertukar pandang. Akhirnya mereka setuju dan menandatangani surat kontrak Reality Show ‘Married with an Idol’.
Setelah tanda tangan, Kyuhyun terlihat tercenung. Dia melirik sekilas Yuri yang tampak sibuk meminum air mineralnya. Dia membaca lagi judul reality itu kemudian dia memandang sutradara Bong yang duduk tepat disebelahnya.
“Bukankah judulnya ‘Married with an idol’? Pasanganku seharusnya berasal dari kalangan biasa tapi Yuri adalah dancer dan pemain drama dalam naungan Entertainment yang sama denganku. Apakah itu cuma kebetulan atau…??”, Kyuhyun tak berani menyambung kata-katanya ketika melihat sinar mata Sutradara Bong yang tampak berkilat-kilat senang.
“Menurutmu..?”, Sutradara Bong balik bertanya membuat Kyuhyun tertunduk lemas.
Mereka sudah merencanakan semuanya dengan rapi. Brengsek!!, dengus Kyuhyun kembali menatap Sutradara Bong yang kini jelas-jelas tersenyum girang penuh kemenangan.
“Jika kau buka semua kertas gulungan di kotak kaca kemarin, isinya semua angka 85 dan Yuri memang diatur oleh pihak acara untuk duduk dikursi bernomor 85. Gatcha!”, Sutradara Bong kini tertawa sambil beranjak dari duduknya.
Kyuhyun sampai melongo. Masih didengarnya pria itu berkata senang. “Selama setahun tim bekerja keras mencari pasanganmu di acara ini. Pilihan kami jatuh pada Yuri. Dia memiliki kepribadian unik dan bertolak belakang denganmu. Ini akan sangat menyenangkan. Percayalah”, dia mengedip pada Kyuhyun sebelum berkata, “Kita mengunjungi lokasi apartement kalian di Gangnam, besok baru kalian pengambilan gambar Wedding”.
***
Kawasan apartement yang dipilih sebagai lokasi pengambilan kamera termasuk area apartement mewah. Kyuhyun dan Yuri mendapatkan apartement mereka dilantai 25 dengan pemandangan kota Seoul yang terhampar luas.
Sutradara Bong menunjukkan titik kamera yang dipasang. Yuri terdengar menghela napas. “Nyaris seluruh apartement ini dipasangi kamera”.
“Nanti jika kalian berada diluar, dua orang kameramen akan selalu menyorot kalian. Jadi lakukan sealami mungkin”, terang Sutradara Bong. Pria itu membuka sebuah pintu yang ternyata sebuah kamar tidur luas dengan sebuah tempat tidur besar untuk dua orang.
Yuri menjenguk kedalam dan mendapati suasana ruang tidur itu bernuansa biru. Terdengar suara berat diatas kepalanya yang membuatnya terkejut.
“Wah..aku sudah tidak sabar berada dikamar ini dengan isteriku“, Kyuhyun bersuara dengan semangat.
Yuri membalikkan badannya dan mendapati Kyuhyun berdiri tepat dibelakangnya. Dengan reflek dia menimpuk lengan Kyuhyun dengan keras.
“YA!! Kenapa memukulku?”, sungut Kyuhyun seraya mengusap lengannya yang ditinju Yuri.
“Dasar mesum!”, desis Yuri masam. Lalu membalikkan tubuh dan berjalan kearah sofa. Dia duduk di sofa itu sambil melipat tangan dengan kesal.
“Bong-ssi, aku akan menuruti semua skrip yang kau tulis. Tapi aku mohon untuk tidur, aku tak mau seranjang dengan dia. Buatlah sebuah kasur dibawah ranjang besar itu. Aku akan tidur disitu”, warna merah mulai menjalari wajah Yuri hingga ke telinga. Dia memandang Kyuhyun penuh tuduhan.
Sutradara Bong menaikkan alisnya. Yuri melompat dari duduknya dan mengguncang lengan bajunya.
“Ya..Bong-ssi..ku mohon…please..”, bujuknya.
Sutradara Bong memandang Kyuhyun yang juga mengangkat bahu. Akhirnya dia menghela napas. “Baiklah. Tapiii…jika kamera on untuk siaran, kalian harus seranjang selama tayang. Paham Kwon Yuri? Tidak ada suami istri salah satunya tidur di lantai”.
“Ah…ne..”, sahut Yuri akhirnya.
Setelah mengunjungi tempat tinggal mereka, Sutradara Bong membawa mereka kembali ke gedung KBS. di ruangannya Sutradara itu menyerahkah skrip pertama mereka.
“Ini skrip untuk besok. Tayangan pertama adalah waktu pertemuan kalian yang akan dilakukan sangat singkat. Setelah itu barulah proses pengambilan gambar wedding party. Dan selama itulah kamera selalu mengikuti kalian”, terang Sutradara Bong. “Kalian boleh mengajak teman-teman untuk menyaksikan proses pernikahan kalian”, lanjut Sutradara Bong. Pria itu bertepuk tangan. “Nah..sampai jumpa besok. Pukul 6 pagi sudah di lokasi. Jembatan sungai Han”, dengan dorongan halus Sutradara Bong menyuruh keduanya keluar dari ruangannya.
Yuri dan Kyuhyun berdiri berhadapan di depan ruangan Sutradara Bong. Keduanya sama-sama memegang skrip untuk besok.
“Apa kita perlu persiapan sebelum syuting besok?”, tanya Kyuhyun santai. Dia menggulung skrip itu ditangannya. Menanti jawaban Yuri.
Yuri menggaruk lehernya yang jenjang dan menyibak rambutnya dari dahi kebelakang. Kyuhyun memperhatikan dan tanpa sadar mencetuskan kalimat. “Apa itu kebiasaanmu?”.
“Mo?”, bola mata Yuri membulat.
Kyuhyun meniru gerakan Yuri menyibak rambutnya dari dahi ke belakang. “Seperti ini. Dari tadi aku melihatmu melakukannya berulang kali”, senyum Kyuhyun.
Yuri menurunkan tangannya dari rambutnya. Dia menatap Kyuhyun. “Ooooh..aku melakukannya tanpa sadar. Kau memperhatikannya?”, cengir Yuri.
Pipi Kyuhyun yang putih seketika memerah. Dia berjalan lebih cepat dari Yuri yang tersenyum-senyum sendiri. Dia berjalan santai bersama Kyuhyun hingga mereka tiba di teras gedung KBS.
Kyuhyun menunjuk Yuri. “Kemana rencanamu setelah ini?”.
Yuri menurunkan kacamata hitamnya ke hidungnya. Dia menarik jaket hiphopnya. “Aku mau studio tariku di Insadong”, Yuri melangkah pergi sambil melambai.
Kyuhyun menatap kepergian gadis aneh itu yang kini telah melajukan mobilnya keluar dari area parkir gedung. Rasanya selama 6 bulan syuting bersama Yuri akan menimbulkan berbagai macam kejadian, pikir Kyuhyun menghela napas.
Sementara itu Yuri menyetir dengan tenang di jalur lambat. Dia menghembuskan napas melalui mulutnya dan mendecah pelan. “6 bulan syuting bersama Kyuhyun? Dari skrip pertama saja aku sudah tidak yakin akan berjalan lancar”, keluhnya.
***
Yuri telentang di ranjangnya sambil membaca skrip untuk besok. Malam itu di dorm hanya ada dia, Seohyun dan Taeyeon. Yang lainnya sedang banyak melakukan kegiatan. Jessica sedang latihan vokal di studio rekaman, Yoona, Sooyoung dan Tifffany sedang melakukan pemotretan, Sunny sedang siaran radio sedangkan Hyoyeon sedang belanja.
Yuri menutup wajahnya dengan skrip itu dan berteriak keras dikamarnya. “Arrrrrgggghhhhhhh…..!!!!”. Dia terduduk dengan kaki bersila sambil menekuri skrip diatas ranjang.
Pintu kamarnya terkuak dan muncullah Taeyeon dan Seohyun dengan wajah cemas. “Ada apa?”, seru Taeyeon.
Yuri mengangkat mukanya dan mengacungkan skrip itu diudara. “Coba kalian baca skrip ini..aku jengkel sekali”, seru Yuri.
Alis Taeyeon terangkat dan dengan cepat Seohyun meraih skrip itu dan membaca garis besar yang harus dilakukan Yuri bersama Kyuhyun. Sambil membacanya, Seohyun tersenyum geli membuat Taeyeon menjadi penasaran.
“Apaan sih itu isinya?”, tanyanya melongok.
Yuri menegur Seohyun dengan pipi bersemu merah. “Seohyun-ah..hentikan senyummu itu”.
“Wooaaa…ini luar biasa sekali”, tawa Taeyeon.
“Eonni..tidak susah adegan mengambil kue di mulutmu. Kau cukup menutup matamu saja”, senyum Seohyun.
“Aish..kau kira mudah?”, Yuri mengambil kembali skripnya dengan uring-uringan. Dia tak bisa membayangkan Kyuhyun mengambil kue yang digigitnya dengan mulut. Membayangkannya saja rasanya kepalanya keluar asapnya.
“Aku tak sabar melihatnya besok hehe…Yoona sangat pintar sekali mengatur semuanya malam itu”, kikik Taeyeon. Kemudian seakan teringat sesuatu, dia menghentikan kalimatnya.
“Apa kau bilang barusan?”, Yuri bertanya tajam. Perasaannya mulai tidak enak melihat Taeyeon menutup mulutnya. Seohyupun menatap dengan heran.
“Tae..kau barusan bilang apa??”, Yuri mendekati Taeyeon dengan wajah garang.
Taeyeon menggelengkan kepalanya keras-keras. “Tidak bicara apa-apa”, dengan cepat dia berlari kearah pintu namun kalah cepat dengan gerakan kaki Yuri.
Yuri menghalang didepan pintu dengan senyum manis. “Kim Taeyeon..kau barusan bicara apa barusan?”, senyum Yuri semakin lebar. Tangannya bergerak kearah leher Taeyeon.
Taeyeon tahu sekali Yuri pasti bersiap akan memitingnya dan akan menggelitiknya hingga buka mulut. Akhirnya dia berteriak.
“Baiklah!! Yoona sudah mengaturnya dengan pihak acara agar kau duduk di kursi bernomor 85 supaya bisa menjadi pasangan Cho Kyuhyun!!”.
To be continue…
Nah terjawab satu persatu mengapa Yuri dengan mudahnya terpilih menjadi pasangan Kyuppa di acara itu..ternyata ada kerja sama antara pihak acara dengan Yoona hehehe..Mian part ini masih termasuk pendek, aku janji part selanjutnya akan lebih panjang lagi ^^ tetap selalu meninggalkan komentar ya :”) happy reading ^^